Sabtu, 17 Oktober 2015

Kabupaten Bangka

KABUPATEN BANGKA




KABUPATEN BANGKA

Kabupaten Bangka adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 



Kabupaten Bangka (ibukota: Sungailiat): Sejak masih bergabung dengan Sumatera Selatan maupun setelah lepas, Kabupaten Bangka merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak. Saat lepas dari Sumsel, luas Kabupaten Bangka meliputi 91% luas pulau Bangka (11.000 km2), namun pada tahun 2003 Kabupaten Bangka dimekarkan menjadi 4 Kabupaten. oleh karena itu, Kabupaten Bangka juga dikenal sebagai Kabupaten Bangka Induk.

Profil
Nama Resmi
:
Kabupaten Bangka
Ibukota
:
Sungai Liat
Provinsi 
:
Bangka Belitung
Jumlah Penduduk
:
277.138 Jiwa
Luas Wilayah
:
2.950,68 Km²
Wilayah Administrasi
:
Kecamatan : 8, Kelurahan : 9, Desa : 60
Batas Wilayah
:
Utara: Laut Natuna Timur: Laut Natuna Selatan: Kota Pangkalpinang dan Kab. Bangka Tengah Barat: Kab. Bangka Barat, Selat Bangka dan Teluk Kelabat
Website
:
(Permendagri No.66 Tahun 2011)
 

Berkas:Lokasi Babel Kabupaten Bangka.svg

Geografis & Wilayah

1.1. Luas Wilayah

Wilayah Kabupaten Bangka terletak di Pulau Bangka dengan luas lebih kurang 3.028,794 Km2 atau 3.028.794,693 Ha.

Secara administratif wilayah Kabupaten Bangka berbatasan langsung dengan daratan wilayah kabupaten/kota lainnya di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu dengan wilayah Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Tengah dan Kabupaten Bangka Barat.

1.2. Keadaan Alam

a. Keadaan Iklim

Kabupaten Bangka beriklim tropis type A dengan variasi curah hujan antara 43,6 mm hingga 356,2 mm tiap bulan untuk tahun 2011, dengan curah hujan terendah pada bulan Agustus dan curah hujan tertinggi pada bulan April.

Suhu rata-rata daerah Kabupaten Bangka berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Pangkal Pinang menunjukkan variasi antara 26 derajat celsius hingga 28,1 derajat celcius. Sedangkan kelembaban udara bervariasi antara 73 hingga 87 persen pada tahun 2011.

Sementara intensitas penyinaran matahari pada tahun 2011 rata-rata bervariasi antara 33,8 hingga 89,0 persen dan tekanan udara antara 1008,5 hingga 1010,2 mb.

b. Keadaan Tanah

Tanah di daerah Kabupaten Bangka mempunyai PH rata-rata dibawah 5, didalamnya mengandung mineral biji timah dan bahan galian lainnya seperti : pasir kwarsa, kaolin, batu gunung dan lain-lainnya. Bentuk dan keadaan tanahnya adalah sebagai berikut:

    • 4 % berbukit seperti Gunung Maras lebih kurang 699 meter, Bukit Pelawan, Bukit Rebo dan lain-lain. Jenis tanah perbukitan tersebut adalah komplek podsolik coklat kekuning-kuningan dan litosol berasal dari Batu Plutonik Masam.
    • 51 % berombak dan bergelombang, tanah berjenis Asosiasi Podsolik coklat kekuning-kuningan dengan bahan induk komplek batu pasir kwarsit dan Batuan plutonik Masam.
    • 20 % lembah/datar sampai berombak, jenis tanahnya asosiasi podsolik berasal dari komplek Batu Pasir dan Kwarsit.
    • 25 % rawa dan beancah/datar dengan jenis tanahnya asosiasi alluvial hedromotif dan glei humus serta regosol kelabu muda berasal dari endapan pasir dan tanah liat.

c. Hidrologi

Pada umumnya sungai-sungai didaerah Kabupaten Bangka berhulu di daerah perbukitan dan pegunungan yuang berada di tengah Pulau Bangka dan bermuara di pantai laut. Sungai-sungai yang terdapat didaerah Kabupaten Bangka antara lain adalah : Sungai Baturusa, Sungai Layang dan lain-lain.

Sungai-sungai tersebut berfungsi sebagai sarana transportasi dan belum bermanfaat untuk pertanian dan perikanan karena para nelayan karena para nelayan lebih cenderung mencari ikan ke laut.

Pada dasarnya di Daerah Kabupaten Bangka tidak ada danau alam, hanya ada bekas penambangan bijih timah yang luas hingga menjadikannya seperti danau buatan yang disebut kolong.

d. Fauna

Dikawasan hutan terdapat binatang liar seperti : Rusa, Beruk, Monyet, Lutung, Babi, Tringgiling, Napuh, Musang, Murai, tekukur, Pipit, Kalong, Elang, Ayam hutan dan tidak terdapat binatang buas seperti Gajah, Harimau dan lain-lain sebagainya.

f. Flora

Tumbuhan hutan terdapat bermacam-macam kayu seperti : Kayu Ramin, Meranti, Kapuk, Jelutung, Pulai, Gelam, Bitanggor, Meranti Rawa, Cempedak Air, Mahang, Bakau dan lain-lain sebagainya.


Arti Logo Kabupaten Bangka



Berdasarkan SK DPRDGR Daerah Tingkat II Bangka tanggal 2 September 1971 Nomor : 6/PD/DPRGR/1971, ditetapkan Lambang Daerah Tingkat II Bangka dengan uraian sebagai berikut
Pasal 1 :
Lambang Daerah Tingkat II Bangja terdiri atas 4 (empat) bagian, yaitu :
  1. Perisai bersegi lima yang berbentuk lonjong sebelah bawahnya dan lancip ujungnya.
  2. Sekuntum Melati berkelompok lima dan di dalamnya terdapat beberapa lukisan
  3. Pita memuat semboyan "SEPINTU SEDULANG".
  4. Nama Daerah Tingkat II Bangka (dalam gambar menggunakan istilah Kabupaten).
Pasal 2 :
Perbandingan ukuran adalah menurut gambar tersebut dalam pasal 7, warna terutama yang dipakai ada 5 (lima), yaitu : biru, hitam, Putih, kuning, dan merah.
Pasal 3 :
Perisai adalah alat untuk mempertahankan diri dan ini mewujudkan bahwa Bangka tidak terlepas dari perjuangan menegakkan kemerdekaan.
Pasal 4 :
Kembang Melati berkelompok lima yang terdapat ditengah-tengah perisai melambangkankan kesucian dan keagungan Pancasila.
Pasal 5 :
Di dalam Kembang Melati terdapat beberapa lukisan, yaitu :
  1. Karet dan lada : Hasil bumi terpenting daerah Bangka.
  2. Timah : Hasil menunjukkan bahwa Bangka suatu daerah kepulauan dengan mercusuar juga dimaksudkan petunjuk arah bagi kehidupan rakyat Bangka.
Pasal 6 :
Semboyan "SEPINTU SEDULANG" mencerminkan sifat kegotong-royongan dalam kehidupan/kebudayaan masyarakat Bangka.
Pasal 7 :
Bentuk, warna dan perbandingan ukuran lambang Daerah Bangka, yakni :
  1. Lambang daerah yang dipasang pada gedung-gedung atau kapal-kapal harus mempunyai ukuran yang pantas mengingat besar kecilnya gedung, ruangan atau kapal-kapal iu dan sedapat-dapatnya dibuat dari bahan yang tahan lama.
  2. Jika lambang daerah dibuat dalam kebih dari satu warna maka harus diindahkan warna-warna dimaksud dalam peraturan-peraturan tersebut diatas, maka warna itu harus banyak dan pantas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar