KABUPATEN BANGKA
KABUPATEN BANGKA
Kabupaten Bangka adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kabupaten Bangka
(ibukota: Sungailiat): Sejak masih bergabung dengan Sumatera Selatan
maupun setelah lepas, Kabupaten Bangka merupakan kabupaten dengan jumlah
penduduk terbanyak. Saat lepas dari Sumsel, luas Kabupaten Bangka
meliputi 91% luas pulau Bangka (11.000 km2), namun pada tahun 2003
Kabupaten Bangka dimekarkan menjadi 4 Kabupaten. oleh karena itu,
Kabupaten Bangka juga dikenal sebagai Kabupaten Bangka Induk.
Profil
Nama Resmi
|
:
|
Kabupaten Bangka
|
Ibukota
|
:
|
Sungai Liat
|
Provinsi
|
:
|
Bangka Belitung
|
Jumlah Penduduk
|
:
|
277.138 Jiwa
|
Luas Wilayah
|
:
|
2.950,68 Km²
|
Wilayah Administrasi
|
:
|
Kecamatan
: 8, Kelurahan : 9, Desa : 60
|
Batas Wilayah
|
:
|
Utara:
Laut Natuna Timur: Laut Natuna Selatan: Kota
Pangkalpinang dan Kab. Bangka Tengah Barat: Kab. Bangka Barat, Selat Bangka
dan Teluk Kelabat
|
Website
|
:
|
(Permendagri
No.66 Tahun 2011)
|

Geografis & Wilayah
1.1. Luas Wilayah
Wilayah Kabupaten Bangka terletak di Pulau Bangka dengan luas lebih kurang 3.028,794 Km2 atau 3.028.794,693 Ha.
Secara administratif
wilayah Kabupaten Bangka berbatasan langsung dengan daratan wilayah
kabupaten/kota lainnya di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu
dengan wilayah Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Tengah dan Kabupaten
Bangka Barat.
1.2. Keadaan Alam
a. Keadaan Iklim
Kabupaten Bangka
beriklim tropis type A dengan variasi curah hujan antara 43,6 mm hingga
356,2 mm tiap bulan untuk tahun 2011, dengan curah hujan terendah pada
bulan Agustus dan curah hujan tertinggi pada bulan April.
Suhu rata-rata
daerah Kabupaten Bangka berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi
Pangkal Pinang menunjukkan variasi antara 26 derajat celsius hingga 28,1
derajat celcius. Sedangkan kelembaban udara bervariasi antara 73 hingga
87 persen pada tahun 2011.
Sementara intensitas
penyinaran matahari pada tahun 2011 rata-rata bervariasi antara 33,8
hingga 89,0 persen dan tekanan udara antara 1008,5 hingga 1010,2 mb.
b. Keadaan Tanah
Tanah di daerah
Kabupaten Bangka mempunyai PH rata-rata dibawah 5, didalamnya mengandung
mineral biji timah dan bahan galian lainnya seperti : pasir kwarsa,
kaolin, batu gunung dan lain-lainnya. Bentuk dan keadaan tanahnya adalah
sebagai berikut:
-
-
4 % berbukit seperti Gunung Maras lebih kurang 699 meter, Bukit Pelawan, Bukit Rebo dan lain-lain. Jenis tanah perbukitan tersebut adalah komplek podsolik coklat kekuning-kuningan dan litosol berasal dari Batu Plutonik Masam.
-
51 % berombak dan bergelombang, tanah berjenis Asosiasi Podsolik coklat kekuning-kuningan dengan bahan induk komplek batu pasir kwarsit dan Batuan plutonik Masam.
-
20 % lembah/datar sampai berombak, jenis tanahnya asosiasi podsolik berasal dari komplek Batu Pasir dan Kwarsit.
-
25 % rawa dan beancah/datar dengan jenis tanahnya asosiasi alluvial hedromotif dan glei humus serta regosol kelabu muda berasal dari endapan pasir dan tanah liat.
-
c. Hidrologi
Pada umumnya
sungai-sungai didaerah Kabupaten Bangka berhulu di daerah perbukitan dan
pegunungan yuang berada di tengah Pulau Bangka dan bermuara di pantai
laut. Sungai-sungai yang terdapat didaerah Kabupaten Bangka antara lain
adalah : Sungai Baturusa, Sungai Layang dan lain-lain.
Sungai-sungai
tersebut berfungsi sebagai sarana transportasi dan belum bermanfaat
untuk pertanian dan perikanan karena para nelayan karena para nelayan
lebih cenderung mencari ikan ke laut.
Pada dasarnya di
Daerah Kabupaten Bangka tidak ada danau alam, hanya ada bekas
penambangan bijih timah yang luas hingga menjadikannya seperti danau
buatan yang disebut kolong.
d. Fauna
Dikawasan hutan
terdapat binatang liar seperti : Rusa, Beruk, Monyet, Lutung, Babi,
Tringgiling, Napuh, Musang, Murai, tekukur, Pipit, Kalong, Elang, Ayam
hutan dan tidak terdapat binatang buas seperti Gajah, Harimau dan
lain-lain sebagainya.
f. Flora
Tumbuhan hutan
terdapat bermacam-macam kayu seperti : Kayu Ramin, Meranti, Kapuk,
Jelutung, Pulai, Gelam, Bitanggor, Meranti Rawa, Cempedak Air, Mahang,
Bakau dan lain-lain sebagainya.
Arti Logo Kabupaten Bangka
Berdasarkan SK
DPRDGR Daerah Tingkat II Bangka tanggal 2 September 1971 Nomor :
6/PD/DPRGR/1971, ditetapkan Lambang Daerah Tingkat II Bangka dengan uraian
sebagai berikut
Pasal 1 :
Lambang
Daerah Tingkat II Bangja terdiri atas 4 (empat) bagian, yaitu :
- Perisai bersegi lima yang berbentuk lonjong sebelah bawahnya dan lancip ujungnya.
- Sekuntum Melati berkelompok lima dan di dalamnya terdapat beberapa lukisan
- Pita memuat semboyan "SEPINTU SEDULANG".
- Nama Daerah Tingkat II Bangka (dalam gambar menggunakan istilah Kabupaten).
Pasal 2 :
Perbandingan
ukuran adalah menurut gambar tersebut dalam pasal 7, warna terutama yang
dipakai ada 5 (lima), yaitu : biru, hitam, Putih, kuning, dan merah.
Pasal 3 :
Perisai
adalah alat untuk mempertahankan diri dan ini mewujudkan bahwa Bangka tidak
terlepas dari perjuangan menegakkan kemerdekaan.
Pasal 4 :
Kembang
Melati berkelompok lima yang terdapat ditengah-tengah perisai melambangkankan
kesucian dan keagungan Pancasila.
Pasal 5 :
Di dalam
Kembang Melati terdapat beberapa lukisan, yaitu :
- Karet dan lada : Hasil bumi terpenting daerah Bangka.
- Timah : Hasil menunjukkan bahwa Bangka suatu daerah kepulauan dengan mercusuar juga dimaksudkan petunjuk arah bagi kehidupan rakyat Bangka.
Pasal 6 :
Semboyan
"SEPINTU SEDULANG" mencerminkan sifat kegotong-royongan dalam
kehidupan/kebudayaan masyarakat Bangka.
Pasal 7 :
Bentuk,
warna dan perbandingan ukuran lambang Daerah Bangka, yakni :
- Lambang daerah yang dipasang pada gedung-gedung atau kapal-kapal harus mempunyai ukuran yang pantas mengingat besar kecilnya gedung, ruangan atau kapal-kapal iu dan sedapat-dapatnya dibuat dari bahan yang tahan lama.
- Jika lambang daerah dibuat dalam kebih dari satu warna maka harus diindahkan warna-warna dimaksud dalam peraturan-peraturan tersebut diatas, maka warna itu harus banyak dan pantas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar