Minggu, 18 Oktober 2015

Profil Kabupaten Bangka Barat




 Profil Kabupaten Bangka Barat



Sejarah Singkat dan Seulas Profil

Berdasarkan PP No 26 Tahun 2008, Rencana Tata ruang Wilayah Nasional menetapkan Kota Muntok yang mempunyai fungsi sebagai Ibukota Kabupaten Bangka Barat sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKL) dengan PKN terdekat Palembang.
Sebagai ibukota Kabupaten Bangka Barat, Muntok merupakan salah satu kota yang memiliki sejarah dengan peninggalan bangunan-bangunan kuno. Berkenaan dengan itu, Kota Muntok ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata sejarah dalam Rencana Induk Pariwisata Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM. 13/PW.007/MKP/2010 tentang Penetapan Pesanggrahan Menumbing, Pesanggrahan Muntok, Mesjid Jami', Kelenteng King Fuk Miau, Rumah Mayor Cina, dan Eks Kantor Wilasi Timah Zaman Belanda di Muntok sebagai benda cagar budaya, situs atau kawasan cagar budaya.
Pada saat masa penjajahan Belanda menduduki Muntok, perkembangan Muntok sebagai Pusat kota tampak begitu jelas, terutama ditandai dengan berdirinya beberapa bangunan penting.

Sepenggal Cerita Muntok
Tugu Bung Hatta di depan Pesanggrahan Mentok, terletak di pusat kota Mentok, Kabupaten Bangka Barat. Di rumah itulah Bung Karno menghabiskan sebagian besar waktu saat diasingkan tahun 1949. Pesanggrahan itu kini menjadi penginapan.”Nak, kita harus berjuang terus. Pantang mundur!” Kalimat itu membekas dalam ingatan RA Indrawati (79) kendati diucapkan 59 tahun silam oleh Ir Soekarno. Kata-kata presiden pertama RI yang diasingkan ke Bangka itulah yang mengobarkan semangat Indrawati untuk terus berjuang mengusir Belanda yang hendak menguasai kembali Indonesia.
Indrawati—pekerja palang merah TKR di Mentok—tidak sendiri. Masyarakat Residentie Banka Belliton en onderhorigheden alias Keresidenan Bangka Belitung waktu itu begitu bersemangat mempertahankan kemerdekaan. Kehadiran sejumlah negarawan ke tempat yang disebut pengasingan meninggalkan sebuah kesan tersendiri, terutama bagi warga Bangka, terlebih yang berdomisili di Mentok.
Para tokoh yang sempat tinggal di Bangka mengalami nasib serupa, yakni dibuang oleh Belanda setelah Yogyakarta, ibu kota Indonesia, diduduki kembali oleh Belanda dalam agresi militer II, 19 Desember 1948. Selain Bung Karno, Wapres Bung Hatta, Menteri Luar Negeri Agus Salim, M Roem, Ali Sastroamijoyo, Komodor Udara Suryadarma, serta Mr AG Pringgodigdo juga dibuang di Bangka selama lima hingga tujuh bulan, mulai akhir Desember 1948 sampai pertengahan tahun 1949.

Profil  Kabupaten Bangka Barat

Nama Resmi
:
Kabupaten Bangka Barat
Ibukota
:
Mentok
Provinsi 
:
Bangka Belitung
Jumlah Penduduk
:
178.937 Jiwa
Luas Wilayah
:
2.820,61 Km²
Wilayah Administrasi
:
Kecamatan : 6, Kelurahan : 7, Desa : 60
Batas Wilayah
:
  • Sebelah utara berbatasan dengan laut  Natuna
  • Sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bangka
  • Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Bangka
  • Sebelah barat berbatasan dengan Selat Bangka
Website
:

(Permendagri No.66 Tahun 2011)
 

embunyi yang dikerjakan para tokoh di tempat mereka tinggal ketika itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar