Profil Kabupaten Bangka Barat
Sejarah Singkat dan Seulas Profil
Berdasarkan PP No 26 Tahun 2008, Rencana Tata ruang Wilayah
Nasional menetapkan Kota Muntok yang mempunyai fungsi sebagai Ibukota Kabupaten
Bangka Barat sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKL) dengan PKN terdekat
Palembang.
Sebagai ibukota Kabupaten Bangka Barat, Muntok merupakan
salah satu kota yang memiliki sejarah dengan peninggalan bangunan-bangunan
kuno. Berkenaan dengan itu, Kota Muntok ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata
sejarah dalam Rencana Induk Pariwisata Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
Nomor PM. 13/PW.007/MKP/2010 tentang Penetapan Pesanggrahan Menumbing,
Pesanggrahan Muntok, Mesjid Jami', Kelenteng King Fuk Miau, Rumah Mayor Cina,
dan Eks Kantor Wilasi Timah Zaman Belanda di Muntok sebagai benda cagar budaya,
situs atau kawasan cagar budaya.
Pada saat masa penjajahan Belanda menduduki Muntok, perkembangan
Muntok sebagai Pusat kota tampak begitu jelas, terutama ditandai dengan
berdirinya beberapa bangunan penting.
Sepenggal Cerita Muntok
Tugu Bung Hatta di depan Pesanggrahan Mentok, terletak di
pusat kota Mentok, Kabupaten Bangka Barat. Di rumah itulah Bung Karno
menghabiskan sebagian besar waktu saat diasingkan tahun 1949. Pesanggrahan itu
kini menjadi penginapan.”Nak, kita harus berjuang terus. Pantang mundur!”
Kalimat itu membekas dalam ingatan RA Indrawati (79) kendati diucapkan 59 tahun
silam oleh Ir Soekarno. Kata-kata presiden pertama RI yang diasingkan ke Bangka
itulah yang mengobarkan semangat Indrawati untuk terus berjuang mengusir
Belanda yang hendak menguasai kembali Indonesia.
Indrawati—pekerja palang merah TKR di Mentok—tidak sendiri.
Masyarakat Residentie Banka Belliton en onderhorigheden alias Keresidenan
Bangka Belitung waktu itu begitu bersemangat mempertahankan kemerdekaan.
Kehadiran sejumlah negarawan ke tempat yang disebut pengasingan meninggalkan
sebuah kesan tersendiri, terutama bagi warga Bangka, terlebih yang berdomisili
di Mentok.
Para tokoh yang sempat tinggal di Bangka mengalami nasib
serupa, yakni dibuang oleh Belanda setelah Yogyakarta, ibu kota Indonesia,
diduduki kembali oleh Belanda dalam agresi militer II, 19 Desember 1948. Selain
Bung Karno, Wapres Bung Hatta, Menteri Luar Negeri Agus Salim, M Roem, Ali
Sastroamijoyo, Komodor Udara Suryadarma, serta Mr AG Pringgodigdo juga dibuang
di Bangka selama lima hingga tujuh bulan, mulai akhir Desember 1948 sampai
pertengahan tahun 1949.
Profil Kabupaten Bangka Barat
Nama Resmi
|
:
|
Kabupaten Bangka Barat
|
Ibukota
|
:
|
Mentok
|
Provinsi
|
:
|
Bangka Belitung
|
Jumlah Penduduk
|
:
|
178.937 Jiwa
|
Luas Wilayah
|
:
|
2.820,61 Km²
|
Wilayah Administrasi
|
:
|
Kecamatan : 6, Kelurahan : 7, Desa
: 60
|
Batas Wilayah
|
:
|
|
Website
|
:
|
(Permendagri
No.66 Tahun 2011)
embunyi yang dikerjakan para tokoh di tempat mereka tinggal ketika itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar